Jumat, 30 Juli 2010

JENIS-JENIS SKABIES

BENTUK KHUSUS (NONKLASIK) SKABIES

1. Skabies pada Orang Bersih

Ditandai dengan gejala minimal dan terowongan sukar ditemukan. Pada penderita ini beberapa tempat predileksi dapat terkena. Mungkin tunggau hilang dengan mandi berulang-ulang.(1)

2. Skabies Nodularis

Tipe skabies ini sering dilaporkan dari Eropa, walaupun penyakit telah ditemukan oleh Ayres dan Anderson, pada tahun 1932. Lesi berupa nodus coklat kemerahan yang gatal pada daerah tertutup, terutama pada genitalia pria, inguinal dan aksila. Tungau jarang ditemukan pada nodus.(1)

Noduli mungkin timbul akibat reaksi hipersensitivitas. Nodus dapat bertahan beberapa bulan hingga beberapa tahun walaupun telah diberikan obat anti-skabies.(1)

Lesi nodularis terdapat 7-10% pada pasien dengan skabies. Noduli berdiameter 5-20 mm, dapat berwarna merah, merah muda, coklat, dan halus. Terowongan mungkin terlihat pada permukaan awal nodul. Distribusinya pada penis, skrotum, aksila, pergelangan tangan, areola. Penyembuhan dengan hiperpigmentasi paska inflamasi. Mungkin gambaran setelah terapi dapat seperti penyembuhan erupsi ekzem.(3)

Skabies nodularis mungkin berhubungan dengan gatal untuk sampai satu tahun setelah eradikasi dan infestasi. Triamsinolon intralesi 5-10 mg/ml ke dalam tiap lesi adalah efektif; ulangi setiap 2 minggu jika diperlukan.(3)

3. Skabies Bulosa

Bula mungkin terjadi pada bayi dan individu yang imunokompromais.(4,7) Bula yang terbentuk mungkin mirip dengan pemfigoid bulosa secara klinis dan histopatologis, tetapi tidak mirip dengan pemeriksaan imunofluoresensi secara langsung maupun tidak langsung.(8)

4. Skabies yang Disertai Penyakit Menular Seksual yang Lain

Skabies sering dijumpai bersama penyakit menular seksual yang lain seperti gonore, sifilis, pedikulosis pubis, herpes genitalis dan lainnya. Apabila ada skabies di daerah genital perlu dicari kemungkinan penyakit menular yang lain, dimulai dengan pemeriksaan biakan untuk gonore dan pemeriksaan serologi untuk sifilis. Gonore asimtomatik sering kali ditemukan pada lesi skabies, sedangkan ulkus sifilis kadang-kadang ditemukan pada lesi skabies (chancre galeuse).(1)

5. Skabies dan Aquired Immunodefisiency Syndrome (AIDS)

Ditemukan skabies atipik dan pneumonia Pneumocystis carinii pada seorang penderita. Mungkin dikemudian hari, scabies atipik dapat dimasukkan sebagai salah satu gejala infeksi oppotunistik-AIDS.(1)

6. Skabies Norwegia (Skabies Berkrusta)

Bentuk skabies ini ditandai dengan dermatosis berkrusta pada tangan dan kaki, kuku yang distrofik dan skuama yang generalisata. Bentuk ini sangat menular, tetapi rasa gatalnya sangat sedikit. Tungau dapat ditemukan dalam jumlah yang sangat besar. Penyakit dapat terdapat pada penderita dengan retardasi mental, kelemahan fisis, gangguan imunologik, dan psikosis.(2)

Mungkin diawali dengan scabies pada umumnya. Gambaran klinik lain dapat berupa ekzem kronik, dermatitis bentuk psoriasis, dermatitis seboroik, atau eritroderma. Lesi sering ditandai dengan dengan hiperkeratoik dan/atau berkrusta. Distribusi dapat generalisata (termasuk kepala dan leher pada orang dewasa) atau regional. Krusta ditemukan pada permukaan punggung tangan, pergelangan tangan, jari, sendi metakarpophangeal, telapak tangan, ekstentor siku, kulit kepala, telinga, plantar, dan jari kaki.(3)

Penatalaksanaan skabies berkrusta ini dapat diberikan ivermectin oral (mungkin 3-7 dosis, atau dikombinasi dengan skabisid topikal, tergantung pada beratnya infeksi. Pada hiperkeratosis dapat dengan agen keratolitik (asam salisilat 5-10% dalam petrolatum) yang dapat menambah penetrasi agen topikal.(7)

7. Skabies Inkognito

Obat steroid topikal atau sistemik dapat menyamarkan gejala dan tanda skabies, sementara infestasi tetap ada. Sebaliknya pengobatan dengan steroid topikal yang lama dapat pula menyebabkan lesi bertambah hebat. Hal ini disebabkan mungkin oleh karena penurunan respon imum seluler.(4,5)

8. Skabies Pada Bayi dan Usia Lanjut

Skabies pada bayi dapat terjadi pada telapak tangan, dan telapak kaki,(2) dan juga pada muka serta kulit kepala. Pada Usia lanjut serangan infestasinya mungkin lebih berat.(4)

9. Skabies Terbaring Ditempat Tidur (Bed Ridden)

Penderita penyakit kronis dan orang tua yang terpaksa harus tinggal ditempat tidur dapat menderita skabies yang lesinya terbatas.(5)

10. Skabies Yang Ditularkan Melalui Hewan

Di Amerika, sumber utama skabies adalah anjing. Kelainan ini berbeda dengan skabies manusia yaitu tidak terdapat terowongan, tidak menyerang sela jari dan genitalia eksterna. Lesi biasanya terdapat pada daerah dimana orang sering kontak/memeluk binatang kesayangannya yaitu paha, perut, dada dan lengan. Masa inkubasi lebih pendek dan transmisi lebih mudah. Kelainan ini bersifat sementara (4 – 8 minggu) dan dapat sembuh sendiri karena Sarcoptes scabiei pada binatang tidak dapat melanjutkan siklus hidupnya pada manusia.(5,9)

DAFTAR PUSTAKA

1. Soedarto M. Skabies. Dalam: Daili SF, Makes WIB, Zubier F, Judanarso J, editor. Penyakit Menular Seksual. Edisi II. Jakarta: FKUI; 2001. 1: 162-7.

2. Handoko RP. Skabies. Dalam: Djuanda A, Hamzah M, Aisah S, editor. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi V. Jakarta: FKUI; 2007.1: 119-22.

3. Fritzpatrick TB. Skabies. Dalam: Fritzpatrick TB, editor. Color Atlas and Synopsis of Clinical Dermatology. Edisi III. United States of America: McGraw-Hill; 1997. 1: 842-9.

4. http://dermind.tripod.com/scabies.htm

5. http://www.suaramedia.com/gaya-hidup/kesehatan/22421-cara-cegah-skabies-penyakit-kulit-mengerikan.html

6. http://www.medscape.com/px/trk.svr/emedsearch?exturl=http://emedicine.medscape.com/article/785873-overview

7. http://emedicine.medscape.com/article/785873-treatment

8. http://emedicine.medscape.com/article/785873-overview

9. http://knol.google.com/k/-/-/FBd3JItA/cUob5A/nodular%20scabies.jpg





Tidak ada komentar:

Posting Komentar